Masyarakat Kota Sukabumi agaknya bisa sedikit bernapas lega dari belitan kemacetan yang acap menghiasi kondisi lalu lintas di kota moci ini. Tidak hanya digadang-gadang mampu mengurai kemacetan lalu lintas, pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi juga diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Sukabumi.
Setidaknya demikian yang diharapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kala menghadiri ground breaking pembangunan flyover (overpass Cibeureum) segmen tiga Jalan Lingkar Selatan Sukabumi, di Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Rabu (21/8).
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuturkan, pembangunan tol itu merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Tujuannya, supaya konektivitas antardaerah membaik, iklim investasi tetap kondusif, dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi itu pun diharapkan bisa memperlancar arus lalu lintas dan memberikan kenyamanan kepada para pengguna kendaraan. Utamanya menyelesaikan kemacetan yang memang menjadi problem akut Kota Sukabumi, sekaligus mendorong perkembangan dan kemajuan ekonomi kota itu. “Pembangunan flyover ini harus memberi dampak ekonomi,” tegas Emil.
Pembangunan flyover Jalan Lingkar Selatan Sukabumi segmen 3 yang menelan biaya Rp 33 miliar dan ditargetkan kelar 160 hari kerja atau selesai awal 2020. “Mudah-mudahan bisa selesai tahun ini, sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat Sukabumi,” terang Emil.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar), A. Koswara M.P., yang turut menghadiri acara tersebut menuturkan, pembangunan flyover merupakan bagian dari pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi. “Diharapkan, Jalan Lingkar Sukabumi dapat menyelesaikan kemacetan yang kerap terjadi di jalur-jalur arteri Kota Sukabumi, sekaligus mendorong perkembangan dan kemajuan Kota Sukabumi,” katanya.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, berharap, pembangunan flyover Jalan Lingkar Selatan Sukabumi selesai akhir tahun ini, sehingga dapat membuat arus lalu lintas di Kota Sukabumi lebih tertata. Kendaraan-kendaraan besar akan melewati flyover dan tidak diperkenankan masuk ke jalan dalam kota, sehingga tidak menghambat laju kendaraan lain di jalan-jalan arteri.
“Diharapkan pula arus transportasi se-wilayah Sukabumi bisa lebih tertib. Jadi, kendaraan-kendaraan besar bisa melewati jalur flyover, sehingga penataan arus lalu lintas di Sukabumi semakin baik,” ujar Achmad Fahmi.
Pembangunan flyover ini sendiri merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi sepanjang 19 kilo meter. Pembangunan flyover terbagi empat segmen.
Segmen 1 menghubungkan Cibolang – Pelabuhan Ratu dengan panjang 6,9 kilo meter. Segmen 2 Pelabuhan Ratu – Baros sepanjang 2,2 kilo meter. Kedua segmen itu telah terealisasi.
Lalu, segmen 3 yang baru akan dibangun menghubungkan Baros – Sukaraja dengan panjang 4,4 kilo meter. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan ke segmen 4 yang menghubungkan Sukaraja – RM Nikmat sepanjang 5,5 kilo meter. Sebagian segmen 4 memasuki wilayah Kabupaten Sukabumi dan berakhir di Kecamatan Sukaraja. Menyangkut anggaran jalur pembangunan jalan segmen 4, Ridwan Kamil belum bisa menyebutkan besarannya.
Tapi yang pasti, selain memperlancar arus lalu lintas dan berdampak positif secara ekonomi, Emil menyebutkan, kehadiran overpass Jalan Lingkar Selatan Sukabumi juga bisa mengantisipasi keselamatan warga maupun pengendara. Sebab, ke depan tidak ada lagi perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan kendaraan. (wawan / DK)