Meskipun perjalanan masih panjang Pembangunan Jalan Jalur Tengah Selatan (JTS) semakin mendapatkan titik terang untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, setelah dibahas lewat tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Lewat diskusi secara virtual, Rabu (4/11) dari Ruang Rapat Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) JTS kembali dibahas antara tim dari BMPR yang dipimpin Kepala Dinas BMPR didampingi jajaran Bidang Teknik dengan Hari Kusmardianto Asisten Deputi Kerjasama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha pada Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan bersama jajaran dari Kemenko Marves.
Setelah dibahas secara mendalam dilanjutkan dengan diskusi, akhirnya tim dari Kemenko Marves siap mengajukan pembangunan JTS menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan persyaratan adanya dukungan alokasi anggaran dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota terkait. Pemprov juga diminta berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait. Sementara dari pemerintah pusat akan mengusulkan anggaran dari DAK penugasan dan hibah infrastruktur.
Kadis BMPR sendiri memaparkan JTS diajukan jadi PSN karena akan mendukung program mengembangkan pariwisata Nasional di daerah selatan antara lain Geopark Ciletuh dan Gunung Halimun. Selain itu proyek JTS akan menyerap ribuan tenaga kerja dan menghidupkan berbagai bidang pengusaha UMKM, sehingga membantu mempercepat pemulihan ekonomi daerah (PED). Program JTS mendukung pemulihan ekonomi paska pandemi menuju jabar juara lahir batin.