Sejarah

Sejarah Gd. Sate dan Hari Bakti PU

Gedung Sate

Gedung Sate dan Hari Bakti PU ? Apa hubungannya ? Gedung sate dibangun oleh Kol. Geni V.L. Slors yang juga membangun Kota Garnesun Meliter Cimahi pada tahun 1895. Pada tahun 1919 Kol. Geni V.L. Slors dinaikkan jabatannya menjadi Direktur dari ”Gemeentelijk Bouwbedrijf” (Dinas Bangunan Kotapraja) Bandung. Tugas pokok yang harus dilaksanakan adalah merancang dan membangun komplek bangunan ”Pusat Instansi Pemerintah” (Gouvernement Bedrijven) Hindia Belanda di Kota Bandung.

Kol. Geni V.L. Slors dengan dibantu oleh arsitek J. Gerber merancang konstruksi dan tata letak komplek bangunan Pusat Instansi Pemerintah Hindia Belanda tersebut. Lokasi pembangunan komplek pemerintahan tersebut adalah sebidang lahan yang cukup rata dengan luas 27.000 meter persegi. Lokasi ini terletak di kiri-kanan sumbu selatan-utara, lurus pandang ke Gunung Takuban Parahu. Lahan tersebut disediakan oleh ”Gemeente van Bandoeng” berdasarkan ”Raadbesluit” tanggal 18 Desember 1929. (HK, hal. 933)

Bangunan-bangunan yang akan disediakan pada komplek ”Pusat Instansi Pemerintah” (Gouvernement Bedrijven) Hindia Belanda adalah: Departemen Pekerjaan Umum (Departement Verkeer & Waterstaat), Kantor pusat PTT (Hoofdbureau PTT), Departemen Kehakiman (Departement van justitie), Departemen Pendidikan dan Pengajaran (Dept. Onderwijs & Eeredienst), Departemen Keuangan (Dept. Van Financien), Departemen Dalam Negeri (Dept. Van Binnenlands Bestuur), Departemen Perdagangan (Dept. Van Economische Zaken), Mahkamah Agung (Hege Raad van Indie), Dewan Rakyat (Volksraad), Kantor Pemerintahan Pusat (Centraale Regeering), Sekretariat Negara (Algemeene Secretarie), Balaiurung Negera, Laboratorium Pusat Geologi dan Pertambangan (Lab. Geologie en Mijnwezen).

Perencanaan tata letak (siteplan) bangunan-bangunan diatur secara simetris dengan poros selatan-utara dirancang sebuah boulevard yang memanjang mulai dari depan Departemen Pekerjaan Umum (Departement Verkeer & Waterstaat) di selatan dan tugu perjuangan rakyat Jabar di utara. Dengan demikian terlihat kalau kita memandang dari depan Departemen Pekerjaan Umum ke arah utara, menyusuri boulevard, akan terbentuk garis lurus ke arah Gunung Takuban Perahu.

Untuk arsitektur bangunannya sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur. Untuk jendela, mengambil tema Moorish Spanyol, sedangkan untuk bangunannya diilhami Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand.

Dari seluruh bangunan yang direncanakan, tidak semuanya dapat diselasaikan. Bangunan yang dapat diselesaikan adalah Departemen Pekerjaan Umum (Departement Verkeer & Waterstaat) yang pada saat ini dinamakan Gedung Sate dan Kantor pusat PTT (Hoofdbureau PTT) di sayap timur.